Film ini tidak filosofis seperti Ex Machina atau high budget seperti semua film Terminator. Tapi sejauh ini saya menikmatinya. Mmmm, mungkin karena idenya sederhana dan lekat dengan keseharian kita. Artificial Intelligence alias Kecerdasan Buatan.
Upgrade sendiri berfokus pada Grey Trace (Logan Marshall-Green) seorang pria yang bisa saya katakan tidak terlalu nyaman dengan hiruk pikuk teknologi padahal dia tinggal di dunia yang penuh dengan teknologi inovatif. Suatu malam ketika dia pulang bersama istri Asha (Melanie Vallejo) dari mengantar mobil Firebird ke rumah seorang milyuner muda teknologi Eron (Harrison Gilbertson). Naasnya di perjalanan mereka dirampok yang membuat istrinya meninggal dan dia sendiri lumpuh.
Akhirnya Eron membantu Grey dengan menanamkan chip cerdas bernama STEM yang mampu membantu Grey normal kembali dan melakukan balas dendam, tentu saja. By the way, saya ngerasa STEM suaranya kok mirip HAL di filmnya Stanley Kubrick 2001: A Space Odyssey ya?
Walau naskahnya masih banyak plot hole tapi hal ini ditutup oleh adegan-adegan action yang brutal dan keren oleh sutradara Leigh Whannel. Logan Marshall-Green mampu membawa antusiasisme ketika pertama kali bekerja sama dengan STEM seperti anak kecil di gudang permen. Hal ini tidak diimbangi oleh akting Harrison Gilbertson yang kaku dan aneh. Padahal punya peran yang penting. Tapi saya tetap mengangkat jempol buat Blumhouse karena biasanya selalu mengeluarkan bujet kecil buat film-filmnya.
Is this movie worth to watch? For fun, yes.
Iconic moment? Semua adegan action. Terutama di toilet.
Trivia:
Stem adalah kata Belanda untuk suara.
No comments:
Post a Comment