Flashback sebentar, ketika Scott Derrickson sang sutradara keluar dari proyek Marvel, Doctor Strange 2 - Multiverse of Madness yang digadang-gadang menjadi film Marvel pertama dengan ranah horor, saya cukup kecewa. Ketika sudah sangat baik mengarahkan film Doctor Strange pertama, seharusnya mampu membawa film kedua dengan balutan horor yang bagus juga karena rekam jejaknya di The Exorcism of Emily Rose, Sinister ataupun Deliver Us From Evil. Tapi kekecewaan itu terbayar lunas dengan menonton film ini.
Salah satu kekuatan film yang diangkat dari cerita pendek karya Joe Hill dengan judul sama ini adalah premis yang unik. Ya memang banyak film yang bertema sama tentang penculikan / pembunuhan yang berkaitan dengan anak-anak remaja. The Black Phone memberikan sedikit perbedaan yang malah menjadi kekuatan cerita.
Berkisah tentang Finney Blake (Mason Thames) remaja 13 tahun yang pemalu dan mempunyai adik perempuan Gwen (Madeleine Mc Graw) yang punya "penglihatan" lewat mimpi. Finney diculik oleh The Grabber (Ethan Hawke) yang sudah melakukan aksinya berkali-kali di kota itu dan Finney terjebak diruang bawah tanah kedap suara. Hanya ada toilet, kasur dan telepon dinding warna hitam yang kabelnya sudah terputus, tapi bisa berdering. Finney menemukan kenyataan bahwa telepon dinding tersebut mulai berdering, dia bisa mendengar suara-suara dari para korban pembunuhan sebelumnya. Termasuk sang sahabat Robin (Miguel Cazarez Mora). Mereka mati-matian berusaha agar apa yang terjadi kepada mereka tidak terjadi kepada Finney. Walau berbalut horor dan thriller, adegan ketika Finney berbicara dengan arwah Robin ditelepon curhat ala remaja tentang kesedihan atau masalah mereka di sekolah yang tidak bisa diungkap ke orang tua sungguh dramatik.
Film ini sangat recommended bagi penyuka horor atau thriller. Sebab saya yakin, setiap kemunculan The Grabber akan membuat suasana tidak nyaman. Kedua, suara dering telepon membuat penonton akan selalu penasaran, siapa yang menelepon dan apa trik yang diberikan ke Finney.
4.5 * - must see!
No comments:
Post a Comment